MAJALAHASIK.COM - Beberapa penelitian menunjukkan, pria yang sering menggunakan telepon seluler dapat menyebabkan kemandulan. Benarkah?
Para peneliti dari Queen's University, Kanada, menemukan bahwa penggunaan ponsel dapat menurunkan kualitas sperma dan menyebabkan penurunan kesuburan, khususnya bagi kaum pria.
Seperti dikutip Dailymail, Jumat (20/5), para peneliti mengungkapkan bahwa gelombang elektromagnetik (EMW) ditransmisikan oleh handset memiliki hubungan kompleks dengan hormon laki-laki.
Dr Rany Shamoul, yang merupakan peneliti menjelaskan, temuan ini agak sedikit membingungkan, karena ia berharap menemukan hasil berbeda.
"Tetapi hasilnya kami menemukan menyarankan bahwa mungkin ada beberapa mekanisme yang menarik di tempat kerja. Tim peneliti menemukan bahwa pria yang melaporkan sering menggunakan memiliki tingkat testosteron lebih tinggi beredar, tetapi mereka juga memiliki luteinizing hormone (LH) dengan tingkat lebih rendah."
LH adalah hormon reproduksi penting yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis di otak.
Kemudian, para peneliti mulai berpikir, gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh ponsel mungkin memiliki aksi ganda pada kadar hormon pria dan kesuburan.
EMW dapat meningkatkan jumlah sel di testis yang memproduksi testosteron, namun juga bisa menurunkan kadar LH dikeluarkan oleh kelenjar pituitari.
Hal ini dapat menghalangi konversi dari jenis dasar dari testosteron ke bentuk lebih aktif dan ampuh. Testosteron berkaitan dengan produksi sperma dan kesuburan pria.
Dr Shamloul menyimpulkan, penelitian yang lebih mendalam dibutuhkan untuk menentukan cara-cara yang tepat dengan EMW mempengaruhi kesuburan pria.
Penelitian ini terjadi hanya dua bulan setelah pengguna ponsel di Inggris disarankan oleh pemerintah untuk tangan teks atau menggunakan kit bebas daripada membuat panggilan.
Sementara Dinas Kesehatan mengatakan, hal ini akan mengurangi eksposur pengguna ponsel dan mengurangi radiasi yang dipancarkan perangkat telepon seluker.
Dalam update pertama pada 2005, seorang pejabat dari dinas kesehatan menambahkan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui efek jangka panjang penggunaan ponsel.
Ia menyatakan, harus ada bukti yang jelas atas efek kesehatan yang merugikan 'tidak dari penggunaan ponsel atau dari tiang-tiang telepon. Namun, petugas dinas kesehatan itu menambahkan sebagian orang hanya menggunakan telepon selular untuk tahun yang relatif sedikit.
Sementara itu, HPA menyarankan lebih banyak penelitian dilakukan, terutama untuk menyelidiki apakah mungkin ada efek jangka panjangnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar